Rabu, 27 Januari 2010

Perjalanan Berliku Menjadi Investor

Friend, saya hanya ingin berbagi kisah nyata perjalanan hidup seseorang untuk menjadi investor. Investor yang baik harus bisa mengambil hikmah dari setiap kegagalan yang dia alami. Saya memiliki seorang teman di yang bekerja disuatu kota, seorang bankir bank N yang sekarang sudah dimerger. Sebut saja namanya Agus. Agus seorang yang sangat tertarik dengan dunia investasi sebagaimana saya. Kami berteman setelah bertemu di salah satu broker future di suatu kota. Saya senang dengan dia, karena minat dan energi yang besar dimilikinya untuk mempelajari berbagai instumen investasi. Kita sering bertemu di broker tersebut sepulang dari kerja, bahkan sampai larut malam (saya pulang kerja waktu itu jam 6 sore, kemudian lanjut main ke broker sering sampai jam 11 malam, bahkan kalau weekend, bisa sampai pagi). Dan banyak diskusi tentang berbagai peluang dan cara menganalisa instrumen investasi.

Singkat kata Agus selain bermain future (komoditi) juga memiliki sejumlah uang yang dia investasikan di koperasi T di kota tersebut. Dengan imbalan akan menerima bunga yang cukup besar, 10% perbulan kalau tidak salah. Dia berinvestasi di koperasi tersebut setelah mendapat informasi dari temannya yang lain. Temannya itu juga berinvestasi di koperasi T tersebut dan selama ini menerima interest sebagaimana yang dijanjikan. Agus menginvestasikan uang tidak terlalu besar, sekitar 10 jt. Dia berargumentasi anggap saja tabungan, toh jumlahnya tidak besar.

Dalam beberapa kesempatan, saya memperingatkan dia, bahwa investasi yang seperti itu rawan tipu-tipu. Hati-hati, kalau bisa uangnya ditarik saja. Tapi sebagai kapasitas teman, saya hanya bisa memberi saran saja, keputusan tetap ditangan Agus. Menurut Agus, uang investasi itu diputar koperasi tersebut untuk main valas. Sehingga bisa memberikan imbal hasil yang besar.

Sampailah suatu ketika, saya mendengar berita di koran lokal dan radio bahwa koperasi T ditutup oleh polisi, karena tidak memiliki ijin operasi BI, dan disinyalir menyalahgunakan uang investor. Saya hubungi Agus untuk menanyakan bagaimana kelanjutan investasinya. Agus juga tidak tahu, bagaimana nasib uangnya. Agus kemudian mengikuti perkembangan secara intesif.

Kemudian setelah berapa lama, T sebagai pemilik koperasi itu dan merupakan salah satu kader partai terkenal di kota itu, diinformasikan hilang diculik. Dia hilang tidak tahu kemana rimbanya. Kemudian kepolisian mengembangkan penyelidikan terkait dengan menghilangnya T. Setelah diselidiki, terungkap bahwa T berusaha menculik dirinya sendiri untuk menghindari kewajiban-kewajiban dia terhadap investor yang uangnya telah dia gelapkan.

Setelah itu, saya tidak mengikuti perkembangan lebih lanjut, karena saya pindah ke kota lain. Saya tidak tahu bagaimana nasib uang Agus sekarang. Tapi kemungkinan besar uangnya tidak dapat ditarik lagi, mengingat nasib investor yang kena tipu-tipu seperti ini sebelumnya. Agus, maaf saya ambil kisah kamu ini sebagai bahan pelajaran bagi kita semua. Agus .. kamu baca artikel ini nggak? salam kangen yah :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar